Country | |
Publisher | |
ISBN | 9786024124564 |
Format | PaperBack |
Language | Bahasa |
Year of Publication | 2019 |
Bib. Info | xiv, 98p. ; 13x19cm. Includes Index |
Product Weight | 110 gms. |
Shipping Charges(USD) |
Supersemar atau Surat Perintah 11 Maret 1966 masih diselubungi kontroversi mengenai proses mendapatkan surat itu, interpretasi perintah dalam surat itu, dan naskah surat itu sendiri. Proses pembuatan Supersemar diyakini dengan paksaan karena sebelum tiga jenderal, terlebih dahulu dikirim dua pengusaha untuk membujuk Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto. Artinya, ada upaya aktif untuk meminta Soekarno menyerahkan kewenangannya kepada Soeharto. Soeharto sebagai penerima Supersemar tidak menjalankan apa yang diperintahkan dalam Supersemar. Dengan Supersemar, dia membubarkan PKI. Supersemar ditafsirkan sebagai pelimpahan kekuasaan, yang kemudian dibantah oleh Soekarno. Terakhir, naskah Supersemar yang otentik hingga kini belum ditemukan. Arsip Nasional Republik Indonesia menyimpan tiga versi Supersemar. Semuanya bukan yang otentik, tapi tidak mengurangi kelengkapan narasi sejarah tentang pergantian kekuasaan tahun 1965/1966.
1. Indonesia ? Sejarah ? 1959-1966.