Country | |
Publisher | |
ISBN | 9786024126612 |
Format | PaperBack |
Language | Bahasa |
Year of Publication | 2019 |
Bib. Info | xviii, 182p. ; 13x19cm. Includes Index |
Product Weight | 200 gms. |
Shipping Charges(USD) |
Westerling adalah legenda kekejian dalam sejarah di Indonesia. Dia dituduh membantai 40 ribu orang di Sulawesi Selatan. Menganggap kepala Sukarno tidak lebih mahal dari sebutir peluru yang menjadikannya alasan untuk tak membunuhnya. "Orang Belanda sangat perhitungan, satu peluru harganya 35 sen, Sukarno harganya tidak sampai 5 sen, berarti rugi 30 sen yang tak dapat dipertanggungjawabkan," kata Westerling di depan para pendukungnya di Belanda. Seperti nyawa tak berarti, Westerling pun memerintahkan pembunuhan terhadap tentara Siliwangi dalam peristiwa Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung. Dia, bersama kongsinya, Sultan Hamid II melancarkan aksi kudeta terhadap kepemimpinan Republik Indonesia Serikat pada 23 Januari 1950. Kudeta gagal. Para pemberontak kocar-kacir. Sultan Hamid II ditangkap dan diadili sementara Westerling kabur. Belakangan diketahui, aksi tersebut disokong oleh Pangeran Bemhard, suami Ratu Juliana. Aksi Westerling mempercepat jalannya sejarah. Republik Indonesia Serikat berada di ujung tanduk. Kaum unitaris menyongsong kemenangan, menyingkirkan kaum federalis dukungan Belanda. Indonesiakembali ke dalam bentuk negara kesatuan. Belanda hengkang total.